"Memiliki rasa keingingan terhadap sesuatu saja sesungguhnya sudah sangat menyenangkan tanpa harus benar-benar memilikinya" |
Sepertinya ada orang yang mencuri waktu ya, saya tidak menyangka bahwa saat ini saya sudah berada di penghujung tahun 2011 di Bulan Desember. Dua musim sudah saya lewati. Kembang api dari berbagai jenis perayaan di sepanjang tahun ini sudah melebur menjadi debu-debu udara. Peristiwa, tragedi, berbagai kejadian seolah melintas begitu saja seperti kereta api ekspres.
Berbagai kejadian baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan yang saya alami mulai dari pertemuan dengan orang-orang baru, perjalanan travelling, keributan kecil maupun besar, rasa kecewa dan sedih yang benar-benar membuat saya terpukul sekali semakin membuat saya memiliki rasa besar hati, atau setidaknya belajar untuk berbesar hati.
Berbesar hati berarti melapangkan hati kita seluas-luasnya dan merelakan peristiwa yang tidak menyenangkan (yang sesungguhnya tidak kita inginkan) namun pada kenyataannya tidak bisa kita hindari itu mendapat tempat di dalam hati kita. Dan kita pun berdamai dengannya.
"Sama seperti cinta yang membuat setiap orang berhak mencintai siapa saja, maka begitu pula rasa benci."
Pertama-tama saya harus berbesar hati menerima keadaan saya, bahwa kelebihan dan kekurangan saya adalah suatu anugrah yang luar biasa dari Sang Pencipta dan menyadari bahwa saya adalah pribadi yang unik dan saya tidak perlu untuk berpura-pura menjadi orang lain.
Kedua, saya harus berbesar hati menerima masa lalu saya yang telah terjadi, memaafkannya dan berdamai dengannya tanpa berusaha mengungkitnya kembali di masa kini. Apa yang telah terjadi menyenangkan maupun tidak menyenangkan saya anggap sebagai harta karun yang akan saya simpan di dalam sebuah peti terkunci.
Ketiga, saya harus berbesar hati ketika saya mencoba mencintai seseorang sepenuh hati saya, maka saya juga harus berani menerima kenyataan bahwa belum tentu dia akan mencintai saya dengan sepenuh hati juga.
Keempat, saya harus berbesar hati karena tidak semua segala sesuatu yang saya harapkan, saya inginkan dan saya idam-idamkan bisa saya dapatkan dengan mudah. Sekaligus menyadari terkadang memiliki rasa keingingan terhadap sesuatu saja sesungguhnya sudah sangat menyenangkan tanpa harus benar-benar memilikinya.
Kelima, saya berbesar hati karena tidak semua orang bisa menyukai saya apa adanya. Selalu saja ada orang yang mungkin membenci saya dengan alasan mereka masing-masing. Sama seperti cinta yang membuat setiap orang berhak mencintai siapa saja, maka begitu pula rasa benci.
Semakin lama saya seolah semakin disadarkan bahwa saya sangat jauh dari sempurna. Saya sama sekali bukan pribadi yang ideal. Namun hal ini justru membuat saya yakin bahwa saya adalah manusia. Memiliki banyak kelemahan dan ketidaksempurnaan adalah manusiawi. Saya tidak perlu menutupinya. Saya tidak perlu malu karenanya.
Saya berbesar hati atas semua hal yang tidak saya inginkan namun datang terjadi mengisi hidup saya. Memiliki rasa besar hati membantu saya tetap menari di atas luka dan melompat di atas kecewa.
aku sedang sulit berbesar hati dios.. terlalu sakit :(
ReplyDeleteHatimu besar sobat :)
ReplyDeleteijin copas sob
ReplyDeleteaku berusaha berbesar hati ketika melihat adikku sudah menikah,,,,, dan memiliki keluarga baru. q bahagia dgnya.. walo hati sebenarnya...... Tak trima, krn diriku msh sendiri!
ReplyDeleteNice writing bang dios (y) very inspiring (y)
ReplyDeleteNice writing :)
ReplyDelete