Friday, October 30, 2009

Masih di Semarang


Saya masih di Semarang. Paling tidak sampai tanggal 6 November baru saya beranjak pergi meninggalkan kota yang terkenal dengan Lumpia ini.
Seperti yang sudah saya ceritakan, Semarang ini kota yang panas, tidak seramai Jakarta namun penduduknya ramah, lengkap dengan logat Jawa yang medok bersahabat :)
Saya sedikit menyesal belum banyak berkeliling di kota Semarang. Ingin rasanya mengunjungi situs-situs tua dan tempat-tempat bersejarah di Semarang. Tapi sayangnya saya belum punya banyak waktu. Saya sibuk mempersiapkan ujian debrief tanggal 3 November nanti.
Rencana yang sudah saya pikirkan adalah untuk mengunjungi Gereja Blenduk yang terkenal tua dan unik karena ada kubahnya. Konon ini gereja pertama di Semarang. Trus mau mampir juga ke Sam Poo Kong semacam kampung Cina yang terkenal. Semoga saya masih punya waktu. 
Saya juga sebal dengan diri saya sendiri karena menjadikan OJT sebagai alasan untuk tidak mengisi blog. OJT sebenarnya tidak menyita waktu saya terlalu banyak. Saya sebenarnya masih ada banyak waktu. Hanya saja saya masih kurang disiplin untuk mengatur waktu dan menceritakannya kepada si 'orang kecil'.
Saya akan ceritakan jika saya berhasil mengunjungi tempat-tempat unik di Semarang. 
Tetap sering mampir dan posting comment ya :D 

Monday, October 19, 2009

10 Tahun Lagi: Kutub Tanpa Es


KOMPAS.com — Para peneliti meramalkan, Laut Artik (kutub) akan bebas es pada musim panas dalam satu dekade mendatang. Setelah musim semi berlalu, para peneliti kembali mengukur ketebalan es sepanjang 450 kilometer dengan rute menyeberangi Laut Beaufort. Mereka menemukan sebagian besar es sangat tipis.
Pemimpin ekspedisi dan pakar es lautan dari University of Cambridge, Peter Wadhams, mengatakan, pada musim semi tahun lalu rata-rata ketebalan es hanya 1,8 meter, menandakan usia lapisan itu sekitar satu tahun. Sementara itu, es yang sudah bertahun-tahun sekitar 3 meter.
Tipisnya lapisan tersebut menjadi indikasi penting kondisi memprihatinkan es di Laut Artik. ”Secara sederhana, es tipis itu akan sekejap hilang pada musim es mulai meleleh,” ujarnya. Angin dan arus laut dapat pula memecah es yang tipis itu. Es yang terpecah dan mengapung bebas akan mudah terdorong ke wilayah perairan yang lebih hangat dan mencair. Catlin Arctic Survey dan kelompok konservasi internasional WWF mendukung penemuan tersebut. (dari kompas.com)
Ngeri ya.. sepertinya gue juga udah pasrah dengan hancurnya alam akibat global warming. Pemerintah di semua negara juga sekarang lebih mikirin ekonomi negaranya (or kantongnya) daripada mikirin dampak pemanasan global. Bye..bye Polar Bear...bye..bye pingguin... :'(



Saturday, October 17, 2009

@Semarang

Hoa..ni sekarang sudah normal lagi buat posting, kemarin mah masih ga bisa. Padahal udah banyak yang mau ditulis... :(

Akhirnya saya nyampe juga di Semarang bersama 4 teman satu tim lainnya buat on de job training di sini. Saya akan di Semarang sekitar 3 minggu sampai dengan minggu pertama November. 
Semarang kotanya puanas. Kalo saya bandingkan dengan Jakarta, ibu kota masih lebih sejuk. Di Semarang gerah en udaranya seolah ga bergerak..so tiap bergerak dikit bikin keringetan. 
Tapiy untungnya dapet tempat tinggal yang cozy di sini. Meski jauh dari kantor en harus naek taxi dengan merogoh kocek 30rebu sekali jalan(30 rebu dibagi berlima..jd lebih murah kan??). Tempat kos yang saya huni ini kamarnya lumayan besar plus ac en kamar mandi di dalam. Kamar ini saya huni dengan 2 teman satu tim saya yang lain.
Semarang ternyata tidak sebesar yang saya bayangkan. Kota Semarang masih tidak seramai Bandung (tapi pasti lebih besar dari Sukabumi :) tentunya). Orang-orang di sini logat bicaranya medok dan khas style orang Jawa. Saya masih belum menemukan tempat-tempat menarik di Semarang. Rencana hari ini mau mampir ke Yogyakarta untuk sekedar pesiar jalan-jalan mumpung belum ujian debrief. 

Thursday, October 15, 2009

TESS....

ADA APA DG BLOGGER SIY? kok gue ga bisa posting seperti biasa??? aneh deh tiap mau posting tampilannya beda, jadi serba blank gini??? help :<

Wednesday, October 7, 2009

Lagi-lagi Gempa Bumi


Lagi-lagi terjadi gempa bumi.

Begitu yang ada di dalam pikiran saya pada saat mendengar Kota Padang diguncang gempa 7,6 SR tanggal 30 Sept yang lalu. Pilu dan serasa teriris hati ketika melihat rekaman yang ditunjukkan berita-berita di televisi. Baru saja mereka merayakan kebersamaan Idul Fitri bersama sanak keluarga tercinta, kini mereka menangis meratap kehilangan sanak keluarga yang baru saja mereka jumpai.

Ribuan bangunan ambruk rata dengan tanah. Diberitakan sejumlah orang terjebak di dalamnya atau bahkan telah tewas tertimpa bangunan. Evakuasi dan pencarian korban pun dilakukan.

Begitu seringnya negeri ini ditimpa bencana. Tapi alam bukanlah pihak yag patut disalahkan. Banyak faktor yang menurut saya menjadi kelemahan di Indonesia ketika terjadi bencana seperti gempa bumi dsb. Ini hanya menurut saya saja tanpa berniat mempersalahkan pihak manapun. Ini murni musibah yang tidak pantas rasanya kita malah melempar tuduh pada pihak-pihak tertentu. Tapi ada baiknya pemerintah kita juga tahu dan punya langkah-langkah  nyata untuk mengantisipasi saat terjadi lagi bencana di tempat lain. 
  1. Siapkan sejumlah alat berat yang cukup dan bisa dioperasikan di berbagai kota di tanah air. Dengan begitu saat dibutuhkan untuk evakuasi korban bisa dengan cepat menyelamatkan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan.
  2. Produksi masal makanan kemasan yang bisa dipergunakan dalam keadaan darurat. Ingat, mie instant dan beras yang dikirim ke lokasi bencana bukan solusi memberi makan kepada para korban. Mie dan beras justru akan merepotkan karena perlu dimasak dengan air bersih (padahal mrk kesulitan air bersih), mereka juga akan memerlukan kompor dan api untuk memasak yang sulit didapat atau malah beresiko menciptakan kebakaran.
  3. Produksi masal toilet darurat. Ini perlu banget. Jangan sampai korban yang selamat di pengungsian secara sembarangan membuang kotoran di sembarang tempat. Efeknya malah menimbulkan penyakit diare dan tidak higienis.
  4. Tanggap darurat harus terlatih dan S.I.A.G.A. Mereka(tim SAR dan tanggap darurat) harus tau apa yang harus dilakukan, dan proses penyelamatan korban juga diatur sedemikian rupa sehingga sistematis dan tidak miskomunikasi di tempat kejadian. Sebagai contoh, bantuan sumbangan dari berbagai daerah dalam bentuk makanan dan obat-obatan bertumpuk di suatu lokasi dan tidak bisa dikirim ke pelosok-pelosok yang membutuhkan. Bantuan sudah ada, yang mengirimkan dan menyebarkannya malah ga ada.
Nah itu yang ada di dalam pikiran saya. tanpa bermaksud menggurui lho. Semoga ada pihak yang mendengarkan :)

Sunday, October 4, 2009

Kamar Tumpah Ruah

Hoaa... baru pulang dari Bandung City ni. Nyampe kos di bintaro jam 10.30 malem. Pegel pegel sekujur badan akibat duduk di di travelnya di depan. Gue juga baru nyadar kalo duduk di depan sandaran kursinya ga bisa di gerakin ke belakang. Hasilnya punggung jadi kaku deh.

Kamar gue malam ini makin ga jelas aja bentuknya. Emang siy ada kasur, lemari, en meja kursi. Tapi kalo diperhatiin semua berceceran. Gue mau share aja kondisi kamar saat ini. Semoga kalian bisa nge-gambarin sendiri di dalam bayangan ya about my mungil room :>

Kamar kos gue ukurannya 2,5 x 3 m, plus ada kamar mandi di dalam dengan ukuran 2,5 x 1 m.

Kamar mandi dulu deh ya ^^ Kamar mandi gue ada wastafel en kaca, pancuran shower yang bisa air panas (pertama kali denger bisa air panas sebenernya gue udah sinis "di jakarta koq pake air panas", tapi belakangan gue seneng juga coz jadi bisa mandi malem-malem hehe..), trus ada kloset duduk juga donk. Kamar mandi gue cuma ada gayung yang menjadi wadah berbagai peralatan 'kecantikan' gue. Itu gayung gue isi sama sabun, syampu, sikat gigi, odol, trus ada juga sabun kemasan refill yang belom gue wadahin. Kadang antara sabun, odol dan teman-temannya bergeletak sembarangan di dalam wastafel. Gue suka males beresinnya siy. Antara kamar mandi dengan kamar tidur hanya ditutup sama tirai plastik semi transparan. So kalo gue mandi, pintu kamar kos harus dikunci supaya ga ada yang masuk trus nyelonong ke kamar mandi. Wah berabe kan? Fyi, pernah kejadian gue udah jebar jebur di dalem eh gue baru sadar kalo pintu belom ke kunci. Dengan kuyup kuyup berhanduk seadanya gue langsung kunci pintu dulu. Untung ga ada yang liat hehe.
Kamar tidur ini sebenernya ga bisa dibilang gede. Ukurannya pas banget buat seorang. Kalo berdua pasti agak susah. Ukuran kasur aja single, pasti sempit kalo berdua. Saat ini meja yang biasa gue taruh Mac buat online dipenuhi sama berbagai jenis barang yang gue sendiri bingung dari mana datangnya ni perabotan. Ini ternyata yang bikin gue merasa kamar gue sangat berantakan.

Di atas meja ada majalah beberapa Cinemags, beberapa buku dan kamus yang gue letakan dalam posisi berdiri. Di sebelahnya ada rombongan buku dalam posisi terbaring bertumpuk ke atas. Buku yang terbaring ini terdiri dari agenda lama yang penuh dengan catatan hutang piutang :p , Buku kerja Seven Habits, Renungan Harian dan Alkitab, CD lagu dan DVD. Di Sebelahnya ada album yang isinya cd-cd berbagai rupa (gue mending ga sebutin deh..), ada juga kalender Dunkin Donuts di atasnya. Ga cuma buku yang ada di atas meja yang cuma berukuran 100 cm x 40 cm ini. Ada juga Rexona Men, Parfum, Vaselin, Eskulin sanitizer, botol Enkasari, Pocari Sweat, Tumbler Tupperware, botol Ester C, kotak kacamata, sekotak binder clips, bolpen warna-warni, dasi, uang 500 perak koin entah ada berapa kalo ditotal, jam tangan, sapu tangan, handphone 2 biji, gelas minum, saus sachet, Tupperware bowl yang isinya obat-obatan juga, dan yang paling langka: nasi timbel yang dibungkus daun pisang ada 3 biji di meja gue. Ni emang gara-gara kakak gue yang maksa bawa nasi timbel buat sarapan en lunch. Eh ada lagi ternyata yang parah; KIRANTI Pegal Linu (Dewii ... gara-gara elo nih Kirantinya kebawa-bawa sama gue!!). Di kolong meja udah makin bikin gue sebel. Modul berserakan dan kertas-kertas fotocopy yang tak jelas darimana berasal, kantong plastik yang berisi perbekalan gue such as kopi, indomie, susu kotak, Pulpy Orange, dsb. Hiyuuuh.... Entah kenapa gue males beresinnya, dah mau tidur. Kapan-kapan aja deh ... ^^