Sunday, November 14, 2010

Bianglala

"hidup adalah roda yang berputar, terkadang di atas merasakan angin dan terkadang di bawah digilas kerikil...."

Sering mendengar filosofi di atas? Saya sudah sering mendengarnya sejak kecil. Seolah filosofi roda mau mengajarkan bahwa kehidupan semua orang berubah-ubah. Kita diingatkan saat berada dalam kehidupan yang sulit kita tidak boleh menyerah dan haruslah tetap berharap bahwa pasti perubahan yang baik akan datang, demikian juga saat kita berada di puncak kejayaan janganlah terlalu menyombongkan diri karena situasi suatu saat bisa berubah.
Filosofi itu selalu mengingatkan saya bahwa dalam kondisi baik apapun diri saya, tetap saya tidak boleh menyombongkan diri. Semua kebaikan dan kebahagiaan yang saya dapat hanyalah berasal dari bantuan tangan Sang Pencipta. Begitu juga ketika saya berada dalam situasi terpuruk tetap Tuhan yang Pemurahlah yang akan menolong saya, saya hanya memerlukan kesabaran dan ketekunan.
Hidup ibarat sebuah bianglala, semua orang akan terhibur jika roda raksasa bianglala itu berputar, berputar ke atas dan ke bawah bergantian dengan penumpang bianglala lainnya agar semua merasakan nikmatnya angin ketika di atas puncak, dan merasakan dekatnya di bawah dengan permukaan tanah. Jika bianglala diam pasti tidak ada sesuatu yang menarik bukan?
Tidak semua orang dapat menikmati nikmat hidup yang saya dan Anda rasakan seperti saat ini. Memiliki pekerjaan untuk menghidupi keluarga, memiliki keluarga yang menanti di rumah, memiliki cukup banyak roti dan susu di lemari makanan, memiliki teman-teman yang begitu setia menemani di saat susah maupun senang. Semua itu ibarat harta yang tidak ternilai, karena itu syukurilah. Segala apapun yang kita perlukan, percayalah bahwa Tuhan Sang Pemurah lebih mengetahuinya. Yang kita perlukan hanyalah meminya kepada-Nya dan bersabar menunggu pertolongan-Nya. Sebelum pertolongan itu datang, nikmatilah bianglalanya. 

4 comments:

  1. Hmm

    Ingat film "sengsara membawa nikmat" sandy nayoan dan desi ratnasari

    perkenankan saya follow mas

    ReplyDelete
  2. trims biru langit sudah mampir...
    trims sudah follow

    ReplyDelete
  3. iyaa.. hidup itu seperti roda.
    ada kalanya diatas, ada waktunya dibawah.
    dosen saya bilang, kalo soal ilmu, lihatlah penumpang bianglala yg sdg dipuncaknya, tapi soal harta, kekayaan, kesulitan hidup, lihat lah yg ada dibawah kita. baru dgn cara itu, kita bisa bersyukur. ;D

    ReplyDelete
  4. bener...........
    hidup itu seperti bianglala........
    mkanya dr itu saya suka bianglala n mkna dr bianglala tsb............

    ReplyDelete