Thursday, November 18, 2010

SMS

Ini kejadian 4 November yang lalu, Hari Kamis.
Siang sekitar jam 12.30 saya bolak-balik memperhatikan kalender. Memperhatikan kapan ada hari libur nasional dalam waktu dekat, memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk bersenang-senang di akhir pekan besok, ada rencana liburan kemana dalam waktu dekat? Semua pikiran-pikiran itu memenuhi otak saya sambil setengah melamun.


Kemudian nada dering sms dari hp saya berbunyi. Ada sms masuk.
"Lagi makan siang yos?" (Papa)
Saya pun membalas : "Sebentar lagi mau makan Pap, ada apa?"

Papa : "Ya. Makan jangan telat nanti maag. Bgmn dg pek (baca: pekerjaan)? Ada problem atau lancar saja?" 
Saya kirim lagi sms balasan : "Masih belum mencapai target Pap, belum dapat yang bagus. Doain aja ya supaya lancar semua."

Papa saya membalas lagi dengan sms yang lumayan panjang dan membuat saya tersentuh:
"Kalau berdoa jangan banyak permintaan. Ucapkan dg tls (baca:tulus) pujian terima kasih pd Tuhan. hanya minta agar Tuhan mendampingi kita dlm memjalani hdp (baca:hidup) ini. Minta supaya jgn ditinggalkan Tuhan sedetikpun walau sdg tertidur, minta untuk disertai dalam melangkah, bertindak, berpikir dan berkata biar yang saya lakukan semua atas kehendak engkau ya Tuhan. Aku tidak pantas meminta-minta karena aku tahu bahwa Engkau memberikan apa yang terbaik padaku. amin. Tuhan akan membantu dios"

Sms itu membuat saya tertegun, saya kembali membacanya dari atas dengan perlahan-lahan berusaha memahami isinya. Saya pun kembali mengetik sms balasan, nafas saya terasa sesak, terasa kedua mata saya berair. "Iya, makasih pap doanya. Ini semua juga sedang aku jalanin, jangan kuatir pap, Tuhan pasti memberikan yang terbaik." Saya mengetik sms balasan sambil menahan supaya tidak menangis. Saya tidak mau teman kantor saya memergoki saya menangis. Sms balasan tadi pun saya kirim.

HP saya kembali menerima pesan balasan dari Papa. "di tangan Tuhan tdk ada yang buruk dan jelek, tuluslah seperti merpati dan licinlah seperti ular." 

Saya terdiam sesaat, lalu kemudian kembali menyimpan hp saya ke saku celana. Saya berusaha mengalihkan pikiran saya dan tidak mau larut membaca pesan sms tadi. Saya merapikan meja kerja saya dan menyimpan kertas dan pulpen ke dalam laci kemudian saya bangun melangkah meninggalkan meja dan ruangan saya untuk keluar mencari makan siang. Trims Pap, kata saya dalam hati.

No comments:

Post a Comment