Cuaca bisa ditebak. Saat ini hal yang paling mudah adalah memperkirakan cuaca. Hari ini hujan, besok hujan dan lusa hujan. Setiap pagi jalanan basah dan dipenuhi genangan air. Langit kelabu menyambut semua orang saat mereka membuka pintu dan jendelanya. Angin dingin bertiup membawa aroma tanah basah. Tahun 2010 ini seolah seperti Natal sepanjang tahun.
Ya, Natal. Sekarang bulan November, dan suasana Natal sudah terasa di berbagai mal yang mulai sibuk menghias diri. Seolah mendukung dan ikut menyambut Natal, cuaca menghadiahi hujan hampir setiap hari sepanjang hari.
Seperti tradisi Natal setiap tahunnya, semua orang yang merayakan Natal memasang pohon Natal di rumahnya. Di Bulan November ini mereka biasanya dengan sibuk mengeluarkan pohon cemara plastik dari gudang beserta ornamen-ornamen warna-warni yang mengkilap. Anak-anak dengan semangat membantu kedua orang tua mereka memasang hiasan-hiasan indah di pohon cemara yang diletakkan di ruang tengah. Ornamen-ornamen pohon Natal seperti ornamen malaikat, bola kristal, lonceng, lilin, dan lain-lain seolah ikut bahagia karena mereka bisa dikeluarkan dari gudang untuk menyemarakkan Natal.
Namun sayangnya tidak semua ornamen Natal bahagia saat itu. Di sebuah rumah besar yang mewah yang biasanya merayakan Natal sepertinya tahun ini keluarga yang menempatinya tidak menghiraukan apapun mengenai Natal. Tidak ada mistletoe yang tergantung di pintu depan, tidak ada hiasan daun pinus yang bergelung di dalam tangga rumah, tidak ada hiasan boneka sinterklas, tidak ada pohon Natal. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana keluarga tersebut masih menghias pohon Natal meskipun saat Natal tahun lalu semua penghuni rumah pergi meninggalkan rumah selama seminggu hingga tahun baru.
Rumah mewah itu memiliki gudang yang dipenuhi berbagai barang yang jarang dipergunakan. Di salah satu sudut gudang tergeletak sebuah pohon cemara plastik yang berdebu. Beberapa ranting plastiknya lepas dari batangnya. Serangkaian lampu-lampu warna-warni yang biasa dipasang mengelilingi si pohon tampak diletakkan sembarang tak jauh dari pohon natal itu. Lampu itu padam dan kusam. Ada sebuah kardus yang dipenuhi bola-bola ornamen keperakkan di dekat pohon plastik itu. Di dalam kardus juga ada berbagai hiasan pohon Natal, kaos kaki mungil, bintang keemasan, tongkat permen, dan yang paling istimewa ada sebuah hiasan berbentuk malaikat.
Hiasan malaikat ini berbeda dengan hiasan malaikat pada umumnya yang mengenakan jubah panjang putih. Malaikat ini mengenakan jubah emas dan merah bata dengan sayap yang terbuat dari kawat keemasan. Di tangan si malaikat ada seekor burung merpati putih yang menempel.
Natal pada tahun-tahun yang telah lewat boleh jadi menjadi kebanggaan si malaikat ini. Dia memang menjadi ornamen paling menarik di pohon Natal karena warna dan bentuknya yang menarik. Setiap orang yang melihat pohon Natal pasti akan menyentuhnya dan membelainya sambil berkata, "Malaikat ini bagus sekali, dia cantik."
Ucapan dan pujian membuat si hiasan malaikat biasanya menjadi tersipu, si malaikat pun membalas dengan mendoakan dan memberkati orang yang telah memujinya. Orang tersebut tanpa menyadari akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan saat sepulangnya meninggalkan rumah mewah itu.
Kini malaikat hanya tergeletak di dalam kardus usang. Terkurung dalam ruangan gelap dan berdebu. Jubah emas kemerahan yang dipakainya kotor. Debu juga membuat wajah putihnya tidak bersinar. Malaikat begitu sedih. Dia sudah merasakan bahwa keluarga yang memilikinya sepertinya sudah tidak ingin merayakan Natal di rumah lagi. Percakapan keluarga yang didengar malaikat pada Natal tahun lalu terungkap bahwa seluruh keluarga ingin merayakan Natal di negara lain pada perayaan Natal berikutnya, yang berarti adalah tahun ini. Pantas saja malaikat dan ornamen lainnya saat ini masih tersimpan di gudang. Malaikat rindu tergantung di pohon Natal dengan lampu-lampu berkelip di ruang keluarga. Merasakan semangat Natal dengan keluarga yang telah memilikinya bertahun-tahun lamanya. Rindu untuk mendoakan dan memberkati orang-orang yang memujinya. "Keluarkan aku dari sini," begitu bisik si hiasan malaikat dalam gelap.
nih berkunjung bawain feast heheee
ReplyDelete