Ada yang pernah melihat capung jarum?
Saya pernah menanyakan hal ini kepada keponakan saya. Mereka mengaku belum pernah melihat capung jarum. Jangankan capung jarum. Capung biasa pun mereka paling hanya pernah melihatnya di Animal Planet. Susah sekali menemukan capung jarum di tengah kota. Sudah lama saya juga tidak pernah melihat capung jarum.
Suatu ketika salah seorang teman saya mengganti foto profile di bbm nya dengan gambar capung jarum. Capung jarum di foto tersebut merupakan hasil jepretan kameranya sendiri.
Melihat foto capung jarum membuat saya teringat kepada Emak. Emak adalah nenek saya dari Mama. Emak sudah lama meninggal karena sakit. Saya tahu tentang capung jarum dari Emak.
Dua puluh lima tahun yang lalu...
Saya masih TK, umur saya enam tahun. Waktu itu sepulang dari sekolah saya merayakan kebebasan saya seperti biasanya. Kedua orang tua saya tidak di rumah, mereka pergi kerja. Saya hanya ditemani Emak. Ini merupakan kebahagiaan buat saya. Emak merupakan partner saya sewaktu kecil. Emak tidak pernah melarang, saya bisa bermain sesuka hati seharian saat orang tua saya tidak ada. Nah pagi itu setelah disuapin makan oleh Emak, saya memulai 'pesta' saya dengan mengeluarkan semua mainan saya dari kardusnya. Emak membiarkan saya bermain sementara beliau memilih duduk di lantai dekat jendela sambil asik menjahit.
orang kecil dan dunia yang maha besar, berlari dan tertawa di bawah kelip bintang.
Saturday, October 6, 2012
Monday, January 23, 2012
Apakah Di Sana Hujan?
Di sini hujan
derai suaranya mengetuk-ngetuk atap rumahku yang berlumut
bau debu basah yang harum menghibur penciumanku
Aku duduk berselonjor di sofa kelabu dekat jendela
angin super sejuk menyusup dari jendela
kusandarkan kepalaku serendah mungkin ke sebuah bantal
hujan bertambah deras
Apakah hujan juga di tempatmu?
sedang apa kamu saat hujan seperti ini?
mungkinkah kangen itu bisa muncul berbarengan?
aku kangen
Ibuku menyediakan secangkir teh manis panas di sini
apakah kau mau teh juga? aku bisa membuatkannya untukmu
berulang-ulang aku mengambil blackberry yang tergeletak di dekatku
mengecek apakah ada pesan masuk darimu
berbunyi saja tidak, lucu sekali kenapa aku berharap ada pesan masuk
derai suaranya mengetuk-ngetuk atap rumahku yang berlumut
bau debu basah yang harum menghibur penciumanku
Aku duduk berselonjor di sofa kelabu dekat jendela
angin super sejuk menyusup dari jendela
kusandarkan kepalaku serendah mungkin ke sebuah bantal
hujan bertambah deras
Apakah hujan juga di tempatmu?
sedang apa kamu saat hujan seperti ini?
mungkinkah kangen itu bisa muncul berbarengan?
aku kangen
Ibuku menyediakan secangkir teh manis panas di sini
apakah kau mau teh juga? aku bisa membuatkannya untukmu
berulang-ulang aku mengambil blackberry yang tergeletak di dekatku
mengecek apakah ada pesan masuk darimu
berbunyi saja tidak, lucu sekali kenapa aku berharap ada pesan masuk
Subscribe to:
Posts (Atom)