gambar diambil dari sini |
Lelaki itu memandang langit
Kemudian menadahkan telapak tangannya
Titik air berjatuhan di tangannya
Gerimis lagi
Kursi motor matic-nya mulai basah dipenuhi rintik
Setengah panik dia merogoh saku mencari kunci
Dia memasang helm dengan tergesa
Kemudian dia sibuk menarik resleting sweater usangnya yang macet
Sesaat kemudian suara starter motornya terdengar
Lalu dia langsung melaju terburu
Rintik hujan berirama mengetuk-ngetuk helmnya
Air hujan menghias kaca helemnya mengaburkan pandangan
Satu tangannya sibuk mengelap kaca helm
Satunya sibuk mengendalikan stang motor
Sebuah mobil melintas kencang di sisi kanannya
Genangan air di aspal seketika mengguyur dia dan motornya
"Ah sial!" Gerutunya dari balik helm
Gerimis tidak berhenti tidak pula bertambah besar
Gerimis terkikik menikmati rintiknya yang turun bertubi
Gerimis menari mengabaikan payung-payung yang sibuk membuka
Sweater usangnya mulai basah dan terasa menyebalkan di kulitnya
Lelaki itu tetap mengendarai motornya
Segan berteduh dan menunggu gerimis pergi
Tak rela gerimis semakin puas menjebaknya untuk tidak pulang
Jalanan di penuhi orang yang tergopoh membawa payung aneka warna
Aspal yang tadinya kelabu kini basah mengkilap memantulkan refleksi tak beraturan
Udara berbau basah dan harum sejuk
Halte bus dipenuhi wajah cemas yang ingin cepat pulang
Lelaki itu menambah kecepatan motornya
Menerabas angin dan gerimis yang sibuk bercanda meledek
Tak sabar bergegas sampai di rumah
Melepaskan sweater belel yang lembab dan bau
Mengelap air hujan dari badannya
Kemudian duduk menyeruput coklat panas
Wajah di balik helem itu tersenyum
Sebentar lagi coklat panas akan menghibur tubuhnya dengan kehangatan
No comments:
Post a Comment