Sunday, June 20, 2010

Juni yang Dingin

Juni yang dingin
Juni yang basah karena hujan
Juni yang membuat telapak kakiku menggigil
Juni yang membuat orang-orang membawa payung


Pagi hari matahari bersinar buram
Burung gereja kecil enggan keluar sarangnya
Kuncup bunga menutup rapat tak mau membuka
Anak kucing meringkuk di pojok kardus


Jalanan tampak basah bekas hujan semalam
Lampu jalanan masih menyala suram
Kaca-kaca mobil memantulkan bayangan kabur berembun
Aku menaikkan resleting jaket sampai ke dagu
Berjalan terbungkuk melawan angin
Kedua tangan terselip di saku jaket
Nafas yang kuhembuskan mengepul

Jalan di perumahanku masih sepi
Pintu-pintu dan jendela-jendela masih tertutup rapat
Tukang roti yang biasanya lewat pun belum tampak
Langit masih kelabu pucat
Biasanya matahari akan keluar sebentar
Lalu akan bersembunyi lagi sampai senja tiba
Sore hari hujan akan turun
Juni kali ini begitu dingin
Membuatku selalu merindukan selimut hangat
Membuatku selalu menantikan secangkir teh panas


Aku menyukai Juni ini
Aku menikmati dingin ini
Hembusan angin sejuk
Meniupkan atmosfer melankolis

Juni yang dingin
jangan cepat berlalu...



No comments:

Post a Comment