Wednesday, January 19, 2011

I Hope...

"Pernahkah kamu merasa sesuatu yang sangat kamu harapkan akan terwujud namun ternyata tidak terwujud, gagal, buyar, sirna begitu saja. Pernah? Saya sering..."

"Saya berharap kehidupan ini berjalan lancar, memiliki orang-orang yang mengasihi saya, bercanda dan berbagi cerita setiap sore sambil menikmati secangkir teh dan biskuit kayumanis, yah... saya hanya sekedar berharap, semoga harapan saya didengar..."

 
Saya tipe orang yang senang berandai-andai. Senang membayangkan apa yang akan terjadi ke depan. Misalnya suatu hari saya berencana untuk pergi ke Dufan bersama sejumlah teman-teman dekat. Dengan segera saya langsung membayangkan serunya ke Dufan bersama mereka. Saya membayangkan apa saja barang yang akan saya bawa untuk membuat perjalanan ke Dufan itu menjadi menyenangkan, saya akan membawa iPod berisi lagu-lagu favorit untuk mendengarkan lagu, saya akan membawa topi dan kacamata hitam, ooh ternyata saya tidak punya kamera berarti saya harus segera meminjam kamera ke kakak saya, dan saya akan memakai sepatu Airwalk yang baru saya beli minggu lalu, dan saya berencana untuk mengusulkan mampir ke restoran sea food terkenal di Jakarta sepulangnya dari Dufan. 



Semua rencana di atas langsung muncul melesat dengan otomatis di dalam benak saya ketika ada kegiatan yang saya anggap menyenangkan. Saya menikmati sekali membayangkan semua rencana-rencana itu. Karena saya mau nantinya pasti apa yang telah kita rencanakan harus menjadi sesuatu yang sempurna. 

Itulah saya... Ketika ada suatu rencana, saya sangat menaruh harapan bahwa rencana tersebut menjadi benar-benar terwujud. Saya mau semuanya lancar, mulus dan sempurna tanpa ada yang menggagalkan. Yah, saya kurang bisa menerima bahwa bisa saja rencana tersebut batal. Karena semua sudah ada di bayangan saya. Saya membayangkan semua mulus dan lancar. Namun pada kenyataannya apa yang saya inginkan seringkali tidak semulus yang saya banyangkan. Lebih sering gagal, batal, buyar dan... sirna.  

Saya sampai sering berpikir bahwa kenapa sesuatu yang sudah saya rencanakan dengan baik selalu gagal. Seolah selalu saja ada faktor penyebab kegagalan tersebut. Dan sejujurnya itu sangat menyebalkan bagi saya. Kekecewaan saya seolah menjadi berlipat ganda. Kalau sudah begitu saya bergumam, "Ya Tuhan... kenapa Engkau tidak merestui rencana yang saya buat...,"

Awal tahun ini saya sangat berharap akan mutasi kerja ke Bandung. Saya sudah mengajukan kepada manajemen untuk supaya saya dipindahkan dari Sukabumi ke Bandung. Ternyata saya baru terima jawaban manajemen beberapa hari lalu. Saya tidak disetujui untuk mutasi. Kekecewaan memenuhi hati saya. Semua yang saya sudah bayangkan dan rencanakan sirna begitu saja. Yah... Saya hanya manusia biasa. Saya tidak punya kuasa apa-apa untuk merubah keadaan. 
Saya hanya bisa pasrah, dan kembali membayangkan, seandainya saja rencana-rencana tersebut berhasil, seandainya, seandainya...

note: saya kembali mengajukan mutasi ke divisi lain di bandung, I hope bisa terkabul...       

7 comments:

  1. aku berkalikali ngerasa kayak begini setahun kemarin Diyos...aku sempet tulis juga di websiteku yang judulnya "Gagal ke Swedia", padahal aku yakin banget waktu itu bahwa aku akan bisa pergi ke sana buat presentasi paperku yang sudah diapprove sama panitia conference-nya, cuma ternyata pengajuan travel grantnya nggak diterima. jadi yah gak jadi deh...


    ada yang bilang kegagalan itu, kesuksesan yang tertunda. Yah aku percaya sih. Lagian kita gak akan menghargai apa yang kita punya sekarang kalau gak pernah gagal Diyos..

    Jadi, tetep semangat.....some day we will be in Bandung... :)

    ReplyDelete
  2. Ah, aku bales kasih komentar di blognya mas dioznardo ah. :p

    bener tuh kata em, jika jodoh dan memang sudah suratan ya ndak akan kemana kok. hehe

    salam kenal!

    ReplyDelete
  3. Ih masa Brama ngikutin gue ajah...abis dari blog daku, ke blog kamu diyos...kayaknya dia pengen banget jadi temen kita nyahahahaha

    selamat ngeblog Brama!

    ReplyDelete
  4. sometimes, something happen for a reason. only god knows..

    ReplyDelete
  5. CONGRATULATION DIOZ!!!!!!!

    DOAMU DIDENGAR TUHAN....

    *tebar bunga, lompatlompat, naik pohon*

    ReplyDelete
  6. haloo saya mampir yaaa..
    memang kenapa kok pengen banget pindah ke bandung?

    ReplyDelete
  7. HARAPAN TAHUN 2012

    Tahun 2011,
    Seperti tahun-tahun sebelumnya,
    Kami harus berjuang sendiri,
    Mempertahankan hak, melawan penderitaan dan ketidakadilan.

    Tahun 2011,
    Presiden, DPR, Gubernur, Bupati, Walikota,
    Menaker, bahkan Disnaker, tidak mengenal kata “buruh” dalam kesehariannya.
    Mereka hanya mengenal istilah “pengusaha”.

    Tahun 2011,
    Barangkali inilah penyebabnya,
    Kepada mereka,
    Buruh hanya memberikan upeti berupa seonggok amanah dan kepercayaan, sedangkan
    Pengusaha memberikan fee, komisi, gratifikasi, travel cheque, dan share.

    Tahun 2012,
    Seperti tahun kemarin, kami takan berikan upeti apapun,
    Seperti tahun kemarin, investor dan pemilik modal antri menunggu lobby,

    Tahun 2012,
    Menurut para peramal,
    (dementia syndrome)... adalah penyakit yg bakal nge-trend di Indonesia
    Jadi sepertinya,…………Lupa........ lagi

    Tahun 2012,
    Kami harus berjuang sendiri,…lagi.
    Melupakan cita-cita tentang upah layak… lagi,
    Merasakan siksaan majikan …. Lagi,
    Dan…. Tak punya harapan ….lagi.

    “Selamat Tahun Baru 2012”

    ReplyDelete