Tuesday, October 18, 2011

Pindah

suatu pagi di teras Bober Cafe

Hai again all,
siang ini saya meluangkan waktu mampir ke Bober Cafe untuk internetan. Bukan bolos kerja lho, saya sedang cuti. Hari ini sisa cuti terakhir setelah saya pulang dari Bali kemarin. 

Rencana untuk menikmati wifi gratis di Bober Cafe sambil ditemani secangkir hot chocolate ini sudah dari dulu saya rencanakan tapi baru kesampaian hari ini. Cuti memang membuat yang tidak sampai menjadi kesampaian yah :)

Lama tidak mengupdate blog, ternyata banyak yang sudah berubah dan terlewatkan. Mulai dari bertambahnya teman baru sampai kepindahan rumah dari Sukabumi dan mengontrak rumah di Bandung.

Hidup memang penuh kejadian tidak terduga. Terkadang kejadian tak terduga ini seolah menambah berat beban hidup, tapi banyak pula kejadian tak terduga yang membuat saya lebih banyak bersyukur.


Bulan lalu saya baru saja dari Sukabumi ke Bandung. Pindah rumah ke Bandung merupakan sebuah perubahan dan kejadian yang seolah menambah beban hidup baru namun sekaligus memberikan efek kesenangan sendiri bagi saya. 
packingan dus yang mencapai 26 dus

Berat rasanya meninggalkan rumah milik sendiri yang sudah super duper nyaman untuk kemudian pindah ke rumah kontrakan. Walaupun rumah saya di Sukabumi tidak seberapa besar, namun 4 tahun menempati tinggal di sana seolah rumah itu sudah menjadi kekasih yang setia. Rumah mungil itu setia menunggu penghuninya pulang kerja dan menyambut pemiliknya dengan kehangatan ketika pemiliknya pulang kehujanan basah kuyup. Setiap sudut rumah itu selalu membuat saya rindu ketika saya sedang berada di kota lain.


Saya selalu yakin bahwa setiap rumah dan ruangan memiliki bau yang khas. Ketika kita mencium bau khas sebuah rumah, seolah ada flash back yang terlintas di pikiran kita. Flash back berisi kenangan yang pernah terjadi di rumah tersebut.
ini foto berdua sama my mom di carpot rumah sebelum pindah :')

ini foto di teras rumah sebelum pindahan, salah satu favorit corner di rumah mungil saya :)


Sudah sebulan saya meninggalkan rumah itu. Saya merasakan kehilangan. Mungkin kalau rumah mungil itu punya perasaan seperti manusia, dia juga sedih ditinggalkan oleh pemiliknya. Saya sering membayangkan apakah rumah itu juga merindukan saya? Rumah itu kini dikontrak ke orang lain, dan saya pun mengontrak sebuah rumah di Bandung. Rumah di Bandung ini memang lebih luas, tapi tidak sesejuk rumah di Sukabumi.

1 comment:

  1. Rasanya terharu abis baca postinga ini, soalnya pernah ngerasain pindah rumah dua kali, jadi tau gimana rasanya. Ohya, foto bareng ibunya bikin saya kangen sama mama saya :')

    ReplyDelete