Wednesday, July 28, 2010

Kemacetan Jakarta

Trending topic minggu ini sering membahas mengenai kemacetan Jakarta.
Kata tagline di berita-berita bilang : Jakarta akan macet total pada tahun 2014. Entah berdasarkan riset apa dan perhitungan apa. Kalau menurut saya sih tidak usah menunggu tahun 2014 deh, lha wong sekarang aja di setiap jalan raya di Jakarta selalu macet.

Saya sih sudah merasakan macet di Jakarta sejak jaman SMA. Maklum dulu sekolah di Jakarta Timur dan rumah tinggal di Karawaci, Tangerang. Jadi bisa dibilang sudah lama saya hidup jadi komuter. Pagi macet karena semua orang mau ke kantor dan ke sekolah, siang macet karena banyak pelajar yang bubar sekolah, sore macet karena jam bubar kantor. Jadi Jakarta itu dari dulu selalu macet koq baik pagi, siang, dan sore.
Nah kondisi sekarang ini Jakarta tambah parah macetnya. Penyebab macetnya juga macam-macam. Duh sebenernya saya males banget deh membicarakan ini, tapi lama-lama jadi geregetan sama Pemda DKI yang kelihatannya adem ayem hidup tentram di kemacetan Jakarta.

Padahal kalau mau dibenahi "gampang" lho. Gampang di sini bukan berarti semudah mengedipkan mata. Tapi "gampang" di sini artinya dimulai dengan kemauan dulu. Ya sekarang saat ini di berita Pemda DKI sudah heboh dengan rencana bikin transportasi masal, terowongan bawah tanah, monorail lah, entah apalagi nanti rencana "canggih" Pemda DKI itu namanya pokoknya mereka langsung berpikir praktis mengatasi kemacetan dengan proyek-proyek fantastis.
"Gampang" menurut saya bisa dimulai dengan memperketat peraturan dan ketertiban, misalnya para pengendara lain dilarang melintas di jalur Busway, kendaraan umum harus tertib menaikkan dan menurunkan penumpang, melarang pembangunan mall dan pusat keramaian di daerah yang rawan kemacetan, dsb.
Penduduk Jakarta lebih memilih mobil pribadi sebagai kendaraan yang mengantarkan mereka dalam beraktifitas ketimbang mereka harus naik kendaraan umum. Iya lah, kendaraan umum panas, tidak nyaman, sering ugal-ugalan, banyak copet dsb. Pemerintah harusnya membenahi transportasi umum dan memberikan kenyamanan kepada penumpangnya. Sehingga lama kelamaan masyarakat akan beralih dengan transportasi umum. Kan sebenarnya naik kendaraan umum lebih murah, asalkan nyaman dan tepat waktu. Selain itu perlu ada kebijakan untuk mengurangi kepemilikkan kendaraan pribadi. Nantinya kan orang akan mikir, lha punya kendaraan pribadi itu cost nya mahal, maka nanti diharapkan akan beralih ke transportasi umum yang nyaman dan efisien.

Jadi menurut saya kalau pemerintah terlalu fokus pada mengurangi kemacetan itu tanpa fokus pada penyebab kemacetan itu sendiri maka suatu saat Jakarta akan kembali dilanda macet yang lebih parah meski saat itu sudah ada Monorail, Subway, Kereta super cepat, dsb.

1 comment:

  1. kayaknya Pemkot DKI musti niru policy Beijing nih. kan tiap kendaraan bermotor tuh punya plat nomer, bikin aja shift. Misal:
    Kendaraan dg plat nomer berakhiran 1, 2 hanya boleh make jalan hari Senen.
    yg berakhiran 3, 4 make Selasa.
    5, 6 Rebo.
    7, 8 Kemis.
    9, 0 Jumat.
    Sabtu dan Minggu semua plat boleh make.
    jadi setiap mobil hanya make jalan 3 hari doang dalam seminggu. Minimal kemacetan turun lebih dari 50% kan? Tapi musti diimbangi sama mass transport yg memadai dan reliable sih, kan orang2 ngantor sehari doang pake mobil sendiri.

    Ato kalo perlu, Minggu semuanya gak boleh make, kecuali busway :P

    ReplyDelete